Dokter Gigi sebagai salah satu jenis ketenagaan yang ada di Puskesmas berkewajiban mewujudkan tugas dan fungsi di atas. Permasalahan kesehatan memerlukan integrasi baik dari lintas program maupun lintas sektor. Permasalahan kesehatan yang masih dihadapi Puskesmas Dulupi sampai sekarang adalah masih adanya angka kematian ibu dan angka kematian bayi, stunting, permasalahan sanitasi lingkungan begitu pula prevalensi penyakit menular dan tidak menular yang masih tinggi. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) turut andil dalam sulitnya perubahan perilaku menuju perilaku sehat. Begitupun dengan masih kurangnya akses masyarakat ke layanan kesehatan karena terkendala jarak. Belum adanya skrining deteksi risiko pun memperparah keadaan kesehatan karena masyarakat akan datang berkunjung pada kondisi yang berat. Oleh karena itu perlu suatu inovasi guna memecahkan masalah di atas sehingga tujuan dari tugas pokok dan fungsi Puskesmas tercapai. Stunting masih menjadi isu strategis kesehatan dengan target di tahun 2024 angka stunting berada di kisaran 14% memerlukan kerja keras dari semua pihak melalui intervensi spesifik dan sensitive. Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa penting dalam pencegahan stunting. Bayi/Balita cukup rentan mengalami masalah kesehatan yang bisa berujung ke stunting. Adanya hubungan antara kesehatan gigi dan mulut dengan terjadinya stunting menjadi landasan terciptanya inovasi PERICANTIK (Pendampingan Dokter Gigi Cegah Stunting Anak) dimana pelayanan kesehatan gigi dan mulut bayi balita belum optimal. Perlu cara-catra baru guna mengoptimalkan layanan kesehatan gigi dan mulut pada balita.